A. Pengertian
1. Deduksi
Deduksi adalah pola berfikir dari umum ke khusus. Pola ini sering kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Kita melihat gambaran besar sebelum ke gambaran yang lebih spesifik.
Contoh :Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga menguatkan tulang dan mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh juga dapat melawan penyakit jantung.
Ada dua jenis penalaran Deduksi, yaitu:
- Silogisme
dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan)
contoh :
premis mayor / premis umum : semua orang akan mati
premis minor / premis khusus : budi adalah orang
konklusi / kesimpulan : budi akan mati
premis minor / premis khusus : budi adalah orang
konklusi / kesimpulan : budi akan mati
- Entinem
Entinem adalah adalah penalaran deduksi secara langsung
, premisnya dihilangkan
atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
ikan memerlukan air
di gurun pasir tidak ada air
digurun pasir tidak mungkin ada ikan
di gurun pasir tidak ada air
digurun pasir tidak mungkin ada ikan
2. Induksi
Induksi
adalah penalaran yang menuntun pembaca pada suatu kesimpulan dengan memulai
menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus untuk menuju pada simpulan umum.Berikut merupakan jenis penalaran induksi:
- Generalisasi
Contoh :
Jika dibakar plastik akan meleleh.
Jika dibakar sedotan akan meleleh.
Jika dibakar sedotan akan meleleh.
Jika dibakar ember akan meleleh.
Jika dibakar botol akan meleleh.
Jadi jika benda plastik dibakar akan meleleh
- Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak
persamaannya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan
dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara
membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Contoh :
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas
putih.
Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas putih dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Bila bayi dididik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Jadi membentuk kepribadian baik seorang anak, ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat.
3. Perbedaan Deduksi Induksi.
Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas putih dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya.
Bila bayi dididik dengan baik maka akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Jadi membentuk kepribadian baik seorang anak, ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat.
3. Perbedaan Deduksi Induksi.
- Deduksi
- Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar.
- Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.
- Induksi
- Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar.
- Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.
- Metode Berpikir Deduksi
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang
berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang
khusus dari yang umum, Deduksi adalah metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari
dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Metode berpikir deduktif adalah
metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh:
1. Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan
adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus)
dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi
sosial dan penanda status sosial.
2. Semua dosen yang telah mengikuti pelatihan
metodologi penelitian dapat membuat proposal penelitian dengan baik (Premis 1).
Erlina adalah dosen yang telah mengikuti pelatihan
metodologi penelitian (Premis 2).
Erlina adalah dosen yang dapat membuat proposal penelitian
dengan baik (Konklusi).
2. Metode Berpikir Induksi
Induksi didefinisikan sebagai proses
pengambilan kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu
atau dua fakta atau bukti-bukti. Pendekatan induksi sangat berbeda dengan
deduksi. Tidak ada hubungan yang kuat antara alasan dan konklusi. Proses
pembentukan hipotesis dan pengambilan kesimpulan berdasarkan data yang
diobservasi dan dikumpulkan terlebih dahulu disebut proses induksi (induction process)
dan metodenya disebut metode induktif (inductive method) dan penelitiannya
disebut penellitian induktif (inductive research). Dengan demikian pendekatan
induksi mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat jika diinginkan
atau konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan. Proses induksi
selalu digunakan pada penelitian dengan pendekatan kualitatif (naturalis).
Penalaran induksi merupakan proses berpikir yang berdasarkan kesimpulan umum
pada kondisi khusus. Kesimpulan menjelaskan fakta sedangkan faktanya mendukung
kesimpulan.
Induksi adalah pengambilan kesimpulan
secara umum dengan berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari fakta-fakta
khusus. Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam
berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan
difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Contoh:
1. Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan,
tembaga memuai.
Jika dipanaskan,
emas memuai.
Jika dipanaskan,
platina memuai.
∴
Jika dipanaskan, logam memuai.
2. Jika ada udara, manusia
akan hidup.
Jika ada
udara, hewan akan hidup.
Jika ada
udara, tumbuhan akan hidup.
∴
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
C. Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar