Pages

Senin, 24 November 2014

Belajar Tata Ejaan



Salah satu dalam materi bahasa Indonesia adalah tata ejaan. Apa itu tata ejaan? Tata ejaan adalah cara mengungkapkan kata atau kalimat dalam bahasa Indonesia secara baik dan benar.



Kita sebagai bangsa Indonesia mungkin masih banyak yang tidak mengetahui bagaimana cara mengeja, tidak mengerti apa itu ejaan yang disempurnakan atau yang biasa kita kenal dengan EYD. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang sangat kompleks karena bahasa merupakan suatu elemen penting penyatu suatu bangsa. Apa jadinya bila suatu bangsa tidak mengerti bagaimana cara mengeja yang baik dan benar dalam bahasa negaranya sendiri?


Tata Ejaan

Tugas kelompok Bahasa Indonesia : 3KA12

- Prayogo Setyo Atmojo (15112704)
- Riyandi Darmawan Putra (16112509)
- Ruli Angga Syafrudin (16112727)

Ejaan adalah keseluruhan aturan atau tata cara untuk menulis suatu bahasa baik yang menyangkut lambang bunyi, penulisan kata, penulisan kalimat, maupun penggunaan tanda baca. Pada ejaan dalam bahasa Indonesia sendiri menganut sistem fonemis, yaitu bentuk suatu ejaan yang menginginkan serta berusaha untuk melambangkan sebuah fonem hanya dengan satu huruf saja.






>> FUNGSI EJAAN


Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosa kata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang cukup penting. Oleh karena itu, pembakuan ejaan perlu diberi prioritas lebih dahulu. Dalam hubungan itu, ejaan, antara lain, berfungsi sebagai :


1. Landasan pembakuan tata bahasa.


2. Landasan pembakuan kosakata dan peristilahan.


3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.










>> PERKEMBANGAN EJAAN BAHASA INDONESIA


Ejaan dalam bahasa Indonesia sendiri telah mengalami beberapa kali perkembangan yang bertujuan untuk semakin menyempurnakan ejaan yang telah ada sebelumnya. Ejaan-ejaan yang pernah dipakai di Indonesia antara lain :






1. Ejaan van Ophuysen


Ejaan van Ophuysen atau yang lebih dikenal sebagai ejaan Balai Pustaka telah digunakan sejak tahun 1901 hingga bulan Maret 1947. Dinamakan ejaan van Ophuysen sesuai dengan orang yang pertama kali mencetuskan ejaan ini, yaitu CH. A. van Ophuysen yang tertuang dalam Kitab Logat Melayu. Ciri-ciri dari ejaan van Ophuysen antara lain :






> Menggunakan huruf j untuk menuliskan huruf y, contoh sayang menjadi sajang.


> Menggunakan oe untuk menuliskan huruf u, contoh sempurna menjadi sempoerna.


> Menggunakan dj untuk menuliskan huruf j, contoh Jakarta menjadi Djakarta.


> Menggunakan tj untuk menuliskan huruf c, contoh macam menjadi matjam.


> Menggunakan gabungan konsonan ch untuk menuliskan kh, contoh khawatir menjadichawatir.


> Kata majemuk dituliskan dalam 3 cara :


- Dirangkai menjadi satu, contoh apabila.


- Dengan menggunakan tanda penghubung, contoh rumah-sakit.


- Digabungkan, contoh anaknegeri.






2. Ejaan Republik


Ejaan ini digunakan setelah dikeluarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mr. Soewandi No.264/Bhg. A tanggal 19 maret 1947. Sejak saat itu ejaan ini juga dikenal sebagai ejaan Suwandi. Ejaan republik merupakan perwujudan dari Kongres Bahasa Indonesia pertama yang digelar di Surakarta pada tahun 1938. Ciri-ciri dari ejaan Republik antara lain :






> Huruf oe dalam ejaan van Ophuysen dirubah menjadi u.


> Tanda trema (") dari ejaan van Ophuysen dihilangkan.


> Bunyi hamzah (') dari ejaan van Ophuysen dihilangkan, contoh kata' menjadi katak.


> Huruf (e) lemah dan (e) keras tidak dibedakan penulisannya.


> Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara : Menggunakan tanda sambung dan ditandai dengan angka 2.






3. Ejaan Malindo


Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah suatu ejaan dari perumusan ejaan melayu dan Indonesia.Perumusan ini berangkat dari kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan, Sumatera Utara. Ejaan Malindo ini belum sempat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari karena saat itu terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.






4. Ejaan yang disempurnakan (EYD)


Pada Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57,Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu. Ejaan ini merupakan hasil yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa Indonesia yang dibentuk pada 1966. Beberapa kebijakan baru yang diterapkan dalam EYD antara lain :







> Perubahan huruf


Contoh dalam ejaan lama : Djakarta, saja, teroelang, mutachir, njata


Dalam ejaan baru menjadi : Jakarta, saya, terulang, mutakhir, nyata






> Huruf (f), (v) dan (z) yang merupakan serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.


Contoh : khilaf, valuta, fokus, zakat






> Huruf (q) dan (x) yang lazim digunakan dalam ilmu pengetahuan tetap digunakan.


Contoh : Maliq, xeros






> Penulisan di- sebagai kata awalan dengan di- sebagai kata depan dibedakan.


Kata awalan : Dicium, dimanja, diberikan


Kata depan : Di rumah, di kantor, di sekolah






> Kata ulang ditulis dengan mengulang unsur-unsurnya, angka 2 tidak digunakan.


Contoh : Anak-anak bukan anak2


Sumber :
http://samusu-indonesia-tampo.blogspot.com/
http://fatihalqurba.wordpress.com/2013/04/05/ejaan-tanda-baca-dan-jenis-jenis-ejaan/


Kamis, 13 November 2014

Rasa

        Kita Tau bahwa manusia diciptakan berbeda - beda, ada yang spesial dengan kepintarannya, ada yang sepsial dengan kekuatan fisiknya, bahkan tidak kedua duanya ada yang tidak memilikinya tapi dia memiliki spesial lebih yahitu kekuatan perasaan. apa itu perasaan?
        Perasaan adalah sesuatu yang timbul dari dalam fikiran yang mempunyai rasa yang berbeda dengan apa dengan kehendak sadar (kehendak yang dipaksa secara normal). Arti dari perasaan disini adalah mempunyai kelebihan yang khusus dalam merasakan atau memperhatikan sesuatu.
        Ada banyak rasa yang bisa kita tau dalam hidup ini. Rasa cinta, rasa memiliki, rasa merasakan sesuatu sekitar, rasa emosi. Tau kah anda tanpa kita sadari semua tingkah laku yang kita lakukan itu mempunyai tekanan rasa tanpa kita sadari. Misalnya saat kita berjalan kita tanpa sadar melakukan rasa yaitu rasa yang ingin cepat sampai tujuan, ada lainnya lagi. Saat anda merasakan jatuh Cinta pasti ada dorongan rasa yang kuat yang membuat anda bermotifasi dalam beberapa hal yang dapat memacu keinginan anda. Bisa disimpulkan sekilas dari apa yang saya tulis. Mungkin rasa ini adalah suatau keinginan dimana kita hidup selama ini tujuan yang kita mungkin inginkan tapi ingat tak selamanya rasa itu membawa hal yang positif, karena bila ada yang namanya positif pasti juga ada yang namanya negatif itu sudah menjadi hukum alam bagi kita semua yang tak bisa di hindarkan.
        Jadi bila anda bisa merasakan rasa yang anda miki sekarang, kembangkanlah jadikan itu sebagai dasar power anda untuh hidup memenuhi tujuan anda sekarang.

Tipe atau Betu dan Struktur atau Seketsa Organisasi

Tipe Organisasi 

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

Organisasi Formal

Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

Organisasi Informal

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.



Faktor-faktor yang menentukan perancangan tipe organisasi yaitu :

-          Strategi organisasi pencapaian tujuan.
-          Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output.
-          Kemampuan dan cara berpikir.
-          Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.



Unsur-unsur tipe organisasi terdiri dari :

-          Spesialisasi kegiatan
-          Koordinasi kegiatan
-          Standarisasi kegiatan
-          Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
-          Ukuran satuan kerja

Bentuk-bentuk Organisasi Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama. Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :

-          Pembagian kerja
-          Rantai perintah
-          Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
-          Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
-          Tingkatan manajemen

Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :

-          Bentuk Piramidal
-          Bentuk Vertikal
-          Bentuk Horisontal
-          Bentuk Melingkar

Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan Pengorganisasian yang dapat diartikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil dari pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Pengertian Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah sekumpulan komponen-komponen (unit-unit kerja) yang telah disusun dalam organisasi. Struktur organisasi berguna untuk menunjukkan adanya beberapa pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda agar bisa dikoordinasikan . Selain itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Struktur Organisasi juga merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi, yang berhubungan dengan fungsi, wewenang dan tanggung jawab untuk mencerminkan mekanisme-mekanisme formal pada pengelolaan organisasi



Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :

1.Bentuk Vertikal

Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.

2.Bentuk Mendatar / Horizontal

Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.

3.Bentuk Lingkaran

Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.

4.Bentuk Setengah Lingkaran

Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya

5.Bentuk Elliptical

Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips

6.Bentuk Piramid terbalik

Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.
Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan tentang organisasi yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan dari organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.

Macam-macam Skema Organisasi:
1. Skema Organisasi Fungsional: Dalam skema organisasi fungsional, menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain.
2. Skema Organisasi Jabatan Dalam skema organisasi jabatan, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
3. Skema Organisasi Nama Dalam skema organisasi nama, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
4. Skema Organisasi Nama dan Jabatan Dalam skema organisasi nama dan jabatan, menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
5. Skema Organisasi Struktur Dalam skema organisasi truktur, menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut
Tipe atau Bentuk Organisasi
Pada saat ini Tipe atau Bentuk Organisasi terdapat 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan.Berikut ini adalah definisi Tipe atau Bentuk Organisasi menurut beberapa ahli adalah:
1. ORGANISASI LINI/GARIS (LINE ORGANIZATION)
Organisasi Lini/Garis diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki Ciri-ciri Organisasi Lini adalah :
·         Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dan memilikiJumlah karyawan yang sedikit
·         Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
·         Belum terdapat spesialisasi Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
·         Struktur organisasi sederhana dan stabil Organisasi tipe garis ini biasanya diterapkan kepada organisasi kecil yang disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Contoh bagan Organisasi Lini :

2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORGANIZATION)
Organisasi Garis dan Staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi Garis dan Staf Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja. Organisasi Garis dan Staf merupakan kombinasi dari organisasi lini dan azas komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan untuk memberi masukan, bantuan pikiran, saran-saran, dan data informasi yang dibutuhkan.
Memiliki Ciri-ciri:
-          Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
-          Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
-          Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
-          Jumlah karyawan banyak Organisasi besar, bersifat komplek Adanya spesialisasi

Contoh bagan organisasi garis dan staf :


 3. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORGANIZATION)
Organisasi Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan pada sifat dan macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan. masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Memiliki Ciri-ciri:
-          Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
-          Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
-          Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
-          Target-target jelas dan pasti Pengawasan ketat
-          Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional :



4. ORGANISASI LINI DAN FUNGSIONAL (LINE AND FUNCTIONAL ORGANIZATION)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit (Kepala Bagian) untuk mengambil keputusan dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki Ciri-ciri:
·         Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
·         Terdapat spesialisasi yang maksimal dan tidak menonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian kerja
Contoh bagan organisasi Lini dan Fungsional :


5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORGANIZATION)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut atau merupakan gabungan dari organisasi yang berbentuk lini fungsional dan staf..
Memiliki Ciri-ciri:
·         Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
·         Jumlah karyawan banyak.
·         Mempunyai
·         unsur karyawan pokok: Karyawan dengan tugas pokok (line personal), Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal), Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)
6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORGANIZATION)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksanakan secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
1. Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
2. Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Memiliki ciri-ciri :
·         Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
·         Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
·         Asas musyawarah sangat ditonjolkan
·         Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
·         Biasanya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.
Adapun hal-hal penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi agar suatu organisasi dapat berjalan dengan efektif.

-          Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamami pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
-          Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif. · Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
-          Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
-          Komunikator harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
-          Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
-          Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.




Sumber:
https://sudrajatnurarifin.wordpress.com/2013/06/19/tipe-bentuk-organisasi/
http://sukmawanstarscreams.blogspot.com/2013/10/tipe-atau-bentuk-struktur-dan-skema.html